SELAMAT DATANG DI WEBSITE INI, SAYA DISINI HANYALAH MEMBERI INFORMASI TERBARU, SEMOGA DAPAT MENAMBAH WAWASAN ANDA SEMUA DAN DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA. WASALLAM *RINALDO AGUSTAN*

10 Film yang Wajib Ditonton Para Pria Minimal Sekali Seumur Hidup

Jika Anda merasa pria sejati, tidak ada salahnya Anda menonton film-film berikut ini. Daftar film di bawah ini tidak hanya menarik untuk ditonton, tapi bakal mengubah cara berpikirmu. Mungkin setelah menonton film-film ini, Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda.
10 Film yang Wajib Ditonton Para Pria Minimal Sekali Seumur Hidup
via castyournet.files.wordpress.com
Bahkan, beberapa film di bawah ini niscaya akan membuat Anda memandang kehidupan yang tak pernah Anda duga. Nggak percaya? Berikut adalah 10 film yang wajib ditonton buat Anda yang merasa lelaki sejati minimal sekali seumur hidup.Check it out! 

1. Children of Men
Film ini berkisah tentang masa depan di tahun 2027. Diceritakan bahwa di dunia saat itu tidak ada kelahiran bayi selama 18 tahun. Praktis orang termuda yang hidup di masa itu berusia 18 tahun. Hal tersebut membuat dunia saat itu tengah berada di ambang kehancuran. 

2. No Country For Old Men
Film yang berlatar belakang Texas Amerika ini juga harus Anda tonton. Tentang pergulatan tiga laki-laki yang dijamin akan mengobrak-abrik perasaan Anda sebagai laki-laki. Film ini menang sebagai kategori film terbaik di ajang Academy Awardstahun 2008. 

3. A Few Good Men
Tentang suatu kenyataan yang harus dihadapi, dan sikap yang harus diambil sebagai laki-laki. Jangan sampai Anda melewatkan film yang satu ini. 

4. Bicentennial Man
Film yang dibintangi Robin Williams ini bercerita tentang kembalinya Arnold, yang mempunyai misi menyelamatkan John Connor dari Skynet’s. Jika Anda ingin tahu tentang kisah dari Arnold ini, Anda sebagai lelaki tulen wajib menontonnya. 

5. Men in Black
Sebagian dari Anda tentunya telah menonton
film ini. Seru, kocak, menegangkan, menjadi satu dan dikemas apik dalam film yang dibintangi oleh Will Smith dan Tommy Lee ini. Tak tanggung-tanggung, sekuel dari film pertama Men in Black ini pun telah dibuat dan dirilis. 

6. Three Men and A Baby
Film berikut ini bisa dikatakan salah stau film klasik. Meskipun klasik, film yang satu ini layak untuk Anda nikmati bersama teman atau sahabat Anda. Lucu, menggemaskan, dan mengharukan adalah tiga kata yang dapat mewakili film ini. 

7. White Men Can’t Jump
Film tahun 1992 ini masuk dalam jajaran film yang harus Anda tonton sepanjang hidup Anda sebagai laki-laki. Bercerita tentang seorang mantan pemain basket yang menganggap dirinya tak bisa bermain basket. Dan berusaha untuk terus menumbuhkan kepercayaan dirinya. 

8. Fight Club
Ingin menikmati akting Brad Pitt semasa muda. Tontonlah film ini. Film yang memiliki plot yang tak bisa ditebak dan akan membuat Anda tercengang di akhirnya ini termasuk salah satu film terbaik Brad Pitt. 

9. X-Men
Salah satu film superhero ini pun layak Anda tonton. Selain komiknya yang fenomenal. Adaptasi dari komik ke film ini pun tak bisa diabaikan begitu saja. Film ini mampu mengantarkan Anda ke dunia imajinasi superhero yang unik, menarik, menegangkan dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pastikan Anda menikmati film ini bersama teman dan sahabat. Dijamin, seru! 

10. Pretty Woman
Eits, jangan menganggap bahwa film ini tontonan para perempuan karena penuh dengan drama romantis yang aduhai. Anda para lelaki pun tal salah menikmati salah satu film komedi romantis yang sempat berjaya di masanya ini. 

Dibintangi oleh Richard Gere dan Julia Roberts, film ini berhasil mengaduk-aduk emosi penontonnya dengan kisah cinta unik seorang perempuan kelas bawah dan seorang Don Juan. Meskipun cinta terlarang, mereka berdua tetap berjuang mempertahankan cintanya
READMORE
 

5 Fakta Tentang Kucing

5 Fakta Menarik Tentang KucingKucing merupakan salah satu hewan yang paling menarik dan dicintai oleh manusia. Tidak seperti anjing yang seringkali dibesarkan dan dilatih untuk keperluan tertentu, kucing tetaplah binatang unik dengan kepribadian dan perilaku mereka yang tak banyak berubah.

Kucing telah hidup berdampingan dengan manusia selama ribuan tahun. Bahkan, dahulu kala kucing dipercaya sebagai hewan suci di Mesir. Nah, berikut adalah lima fakta menarik tentang kucing, terutama perilaku biologis mereka yang sangat berbeda dari binatang lainnya.


5 Fakta Menarik Tentang Kucing


1. Kucing bisa minum air garam

Bagi manusia, meminum air garam terlalu banyak dapat menjadi racun karena ginjal manusia tidak dapat mencerna garam yang berlebihan. Namun, lain halnya dengan kucing. Kucing bisa meminum air garam karena ginjal mereka begitu efisien dan mampu mencerna garam. Kemampuan unik ini telah berkembang selama ribuan tahun yang memungkinkan kucing untuk bertahan hidup dalam kondisi yang ekstrem dan kekeringan.


2. Kucing jarang mengatakan ‘meong’ pada kucing lain

Walaupun kita pernah mendengar kucing me-meong untuk memanggil perhatian kucing lain, faktanya hal itu sangat jarang terjadi. Hal ini karena komunikasi antara kucing umumnya dilakukan secara non-verbal. Kucing akan mengendus, menjilat, dan sering bermain melawan satu sama lain untuk berkomunikasi, sedangkan suara ‘meow’, geraman rendah atau lolongan biasanya merupakan bentuk ekspresi untuk memberi peringatan kepada kucing lain.


3. Kucing menyukai tempat makan

dan minum mereka dipisah
Karena kucing merupakan pemburu alami, mereka mempunyai insting dimana sumber air yang berada di sebelah tempat makanan mereka tidak layak dikonsumsi karena sudah terkontaminasi. Namun, hal itu tidak berlaku untuk kebanyakan kucing lokal karena mampu menghlangkan naluri ini. Mereka bisa makan dan minum dalam wadah yang sama.

Inilah yang menjadi alasan mengapa kucing akan sering minum dari sumber air yang berbeda. Jadi cobalah memisahkan wadah air dengan wadah makanan mereka untuk membuat kucing Anda lebih bahagia.


4. Kucing hitam sulit ditemukan

Kebanyakan kucing hitam saat ini umumnya memiliki bercak putih di tubuh mereka. Hal ini karena ratusan tahun yang lalu kucing hitam telah dimusnahkan selama Abad Pertengahan karena mereka dipercaya memiliki kekuatan gaib atau ilmu sihir. Itu mengapa saat ini kucing hitam murni hampir mustahil untuk ditemukan.


5. Kucing dan manusia

Kebanyakan kucing betina umumnya menggunakan kaki kanan mereka, sementara kucing jantan sering menggunakan kaki kiri mereka. Yang menarik adalah 90% dari manusia menggunakan tangan kanan mereka sedangkan 10% sisanya menggunakan tangan kiri (kidal), seperti hal dengan kucing jantan. Mengapa demikian? Karena faktanya adalah pembagian otak kucing hampir sama dengan otak manusia.

Nah, demikian 5 fakta menarik tentang kucing yang perlu Anda ketahui. Semoga bisa sedikit mengobati rasa penasaran Anda tentang binatang peliharaan yang super lucu ini.
READMORE
 

Bisa Traveling ke 41 Negara

Saat ketemuan untuk interview, mas yang satu ini bawanya keresek putih. Serius. Bawa tas keresek yang isinya makanan. Bukan tas branded yang harganya ratusan hingga jutaan. Padahal itu di Mall.
Waktu kami tanya itu isinya apa, "Ini buat sarapan besok pagi,"
Kemudian, saat memilih menu, masnya memilih menu yang harganya paling murah. Minuman biasa aja. Pakaiannya biasa-biasa aja.

Mungkin prinsip hidup sederhana ini yang membuat mas Angga Dwi Putra bisa keliling dunia. Tercatat, ia sudah mengunjungi 41 negara di dunia. Mas Angga ini adalah lulusan S1 dari kampus UI, dan sudah menyelesaikan S2 di University of Sorbonne, Paris, Perancis.

Bagaimana cara mas Angga bisa kuliah S2 di Sorbonne? Bagaimana juga ia bisa keliling 41 negara di umurnya yang masih sangat muda? Mari kita simak interview dengan mas Angga

Halo, Mas Angga. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri Anda? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil saat kuliah, tempat tinggal selama di Sorbonne. 

Halo. Nama saya Angga Dwi Putra. Tapi temen-temen manggil saya Boy. Saya lahir di Jakarta 28 tahun lalu (udah tua ya). Saya lulus S1 tahun 2009 di FEUI ambil Jurusan Manajemen Keuangan. Tahun 2011, saya keterima beasiswa Eiffel dari pemerintah Perancis buat kuliah Master 2 tahun di Universite Paris 1 Pantheon Sorbonne ambil jurusan Ekonomi Psikologi.

Titik balik saya pengen banget lanjut kuliah ke luar negeri gara-gara saya baca buku Laskar Pelangi Andrea Hirata. Saya bener2 terinspirasi sama buku itu. Sejak baca buku itu, saya bertekad kalo saya juga bakalan bisa ngikutin semua langkah-langkah Ikal, si tokoh utama. Kuliah di Sorbonne sekaligus keliling dunia sampe jauh ke Afrika.



Dan alhamdulillah, saya bisa ngikutin semua jejak dia! Dan bahkan saya ngobrol langsung sama Hirata tentang pengalaman saya itu. Siapa yang ga kepengen kuliah di Altar Ilmu pengetahuan La Sorbonne! Kebanyakan orang cuma kepengen, tapi ga ada action. Kalo cuma pengen mah, semua juga bisa toh?

Ya, saya dapet beasiswa Eiffel. Itu saingannya seluruh dunia, jadi bukan dari Indonesia aja. Dari ribuan pelamar, cuma 400 orang yang diterima. Dan pas jaman saya, cuma 7 orang dari Indonesia.

Oya, misalnya pernah daftar tapi gagal, seumur idup ga boleh daftar lagi loh. Serem banget kan? Kalo ini ceritanya panjang banget, mungkin ditulis di bagian sendiri aja ya nanti.


Selama pendaftaran tersebut, hal apa yang paling menantang menurut Mas Angga? 

Banyak banget hal yang menantang, tapi yang paling berat sih masalah mental. Saya ngelamar 14 beasiswa dan 13 ditolak. Tiap nerima surat penolakan itu rasanya sakit banget. Nah disitulah tantangannya kita bisa bangkit sama belajar dari kegagalan ga? Kalo baru daftar beberapa kali, gagal, terus nyerah, artinya niatnya kurang kuat.


Saat memilih tempat kuliah, apakah Mas Angga memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau berdasarkan kesempatan beasiswanya dulu, atau ada hal lain?

Gara-gara buku Laskar Pelangi itu, saya cuma mau kuliah to' di Sorbonne. Daftar juga sih ke yang laen buat cadangan, tapi utamanya mau kesitu aja. Tiap hari saya pelajarin gimana caranya biar bisa masuk kesana. Soalnya kata temen Prancis saya, masuk kesana susah banget. Ada yang keterima tahun ini, tapi baru mulai kuliah tahun depan. Karena udah tau tujuan sama program, baru deh cari2 ada beasiswa apa aja.



Tentang bidang studi yang sudah Anda ambil, mengapa memilih jurusan tersebut? Peluang apa yang Anda lihat di masa depan sehingga mantap untuk memilih jurusan yang sudah diambil?

Jurusan yang saya ambil itu unik, Ekonomi psikologi. Di Indonesia, ilmu ini belum terlalu berkembang tapi diluar negeri udah berkembang pesat banget. Jadi intinya bagaimana mengaplikasikan ilmu-ilmu psikologi ke dalam ekonomi. Aplikasi ilmunya bisa macem2, ke keuangan marketing, bahkan sampe ke politik. Seru banget deh.

Dan saya bahkan pernah ikut kuliah si "penemu" ilmu ini, sekaligus pemenang Nobel Ekonomi Daniel Kahnemahn. Wah itu luar biasa banget diajari pemenang Nobel. Saya pengen kelak saya jadi pelopor di Indonesia yang mengembangkan ilmu ini.



Bagaimana Mas Angga bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, sistem pendidikan yang baru, di tempat kuliah? Atau, ketika Mas Angga menemui kesulitan, kemana Anda akan mencari bantuan?

Kalo lagi di negeri orang, temen itu berasa kaya saudara sendiri. Saya punya 3 temen baik di kelas, 1 dari Rumania yang udah saya anggep kaya saudara sendiri, 1 Vietnam dan 1 Prancis. Kalo saya ada masalah atau apa, pasti minta tolong ke mereka.

Yang juga ga kalah penting, saya kenalan sama banyak temen PPI. Tiap sabtu kita maen bola bareng, kalo ada acara selalu ikutan, masak2 bareng, wah persaudaraannya kuat banget deh, berasa punya keluarga kedua. Tapi emang pas awal2 disana itu emang berat banget. Kangen keluarga, pelajaran yang susah banget, adaptasi cuaca, makanan budaya, semua berat pas awal2. Tapi seiring waktu, kita pasti terbiasa kok.


Bagaimana karakter mahasiswa-mahasiswa internasional di kampus Mas Angga? Apakah mereka friendly? Bagaimana supaya bisa berbaur dengan mereka, dengan melihat perbedaan budaya kita dan mereka?

Kita semua sependeritaan, jadi kita akrab banget. Satu angkatan di kelas saya ada 50 orang dari 22 negara, yang dari Indonesia cuma saya doang. Jadi internasional banget deh kelasnya. Kita sering belajar bareng, nonton bareng, dan sering kita ngundang temen dan si tuan rumah harus masakin makanan khas negaranya, kalo dulu saya masak rendang sama soto (kepedesan kata mereka padahal buat kita itu ga ada apa2nya hahaha). Dan mereka menghargai budaya kita. Saya cuma perlu bilang sekali kalo saya ga makan babi sama minum alkohol, abis itu mereka ga pernah nawarin lagi dan selalu sediain daging atau Orange juice khusus buat saya. Toleransinya tinggi banget.


Apakah ada hal-hal tentang Perancis yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia, menurut opini Mas Angga? 

Streotip negatif orang Prancis pada umumnya (bukan Indonesia aja) kalo mereka itu ga ramah. Ini salah besar. Mereka baik2 banget. Yang emang rada ga ramah itu cuma di Paris aja. Bahkan orang Prancis di daerah pun ga seneng sama Parisian. Yah maklum ajalah namanya juga kota besar terus mereka dijejali ribuan turis setiap hari. Tapi aslinya mereka super baik, apalagi kalo kita bahasa Prancis, mereka seneng banget



Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik di Sorbonne menurut Mas Angga? Apakah di apartemen, asrama, atau lainnya?

Paris itu salah satu kota termahal di dunia juga kota tersulit buat cari apartemen. Kalo penerima beasiswa sih enak, udah disediain tempat khusus semacem asrama. Tapi kalo ga beasiswa dan harus cari sendiri, itu susahnya setengah idup. Harus punya banyak kenalan buat bantu cariin apartemen disana. Kalo mau ke Prancis pake biaya sendiri, inget satu rumus: "anywhere but Paris". Dimana aja boleh asal jangan Paris, soalnya mahal bangeeeeet.



Untuk biaya hidup nih Mas, porsi terbesar yang paling menguras dompet itu untuk porsi pengeluaran apa menurut Mas Angga?

Bayar apartemen. Itu bisa nguras hampir 75% anggaran. Dari beasiswa, saya dikasih 1280 euro sebulan, kalo sekarang sekitar 19 juta. Tapi apartemen saya sendiri aja 900 euro alias 14 juta. Tapi karena beasiswa, saya dapet subsidi jadi saya cuma perlu bayar 3 juta. Makanya saya punya banyak tabungan buat jalan2 hehe. Makan asal masak sendiri ga mahal kok. Disana saya ga perlu beli buku jadi ga ada pengeluaran. Jadi kalo dirata sebulan, pengeluaran saya sekitar 7 juta. Artinya saya punya 12 juta buat jalan2. Asik kan?


Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di Perancis? 

Ada temen yang kerja part time kaya di McDonald's atau kafe2. Tapi ada maksimal 10 jam seminggu. Bahasa Prancisnya juga udah harus sempurna ya. Ada juga yang jadi guide kalo ada tamu dari Indonesia dateng. Atau misal ya ada yang lagi mudik, apartemen dia disewain. Jadi harus kreatif nyari uang juga.


Ketika sedang masa kuliah, terus merasa kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Anda lakukan? Kegiatan apa yang bisa dilakukan selain kuliah?

Kalo kangen masakan Indonesia? Saya ama temen belanja bahan2 di toko Asia atau India trus masak bareng. Dam kota selalu ada acara PPI tiap minggu, jadi enak berasa di rumah. Kadang juga saya ngajak temen2 nginep di rumah maen WE bareng sampe pagi. Ga beda kaya di Indonesia


Selama kuliah di Perancis, sudah berapa kali pulang ke Indonesia? Dan sudah kemana aja jalan-jalannya Mas?

Cuma sekali pas lebaran tahun pertama. Kalo jalan2, saya alhamdulillah selama 2,5 tahun disana pernah ke 41 negara. Negara Eropa sama Afrika ke Maroko kenya sa Tanzania. Pengalaman Traveling favorit saya ada 3. Pertama pas ikut safari di Kenya sama mendaki gunung Kilimanjaro di Tanzania. Yang kedua pas ngajak mama papa sebulan Eurotrip. 30 hari kita ke 28 kota di 11 negara. Sama yang terakhir paling berkesan pas liat aurora di iceland. Wah itu indahnya bukan maen. Spesifikasi nangis. Bener2 things to do before you die


Suka jalan-jalan ya mas. Itu jalan-jalannya gratis atau mbayar sendiri mas?

Nggak gratis dong. Saya nabung uang beasiswa. Kalo temen2 laen pada belanja baju atau gadget baru, saya selalu beli yang bekas. Jarang makan di restoran, semua uang disimpen buat Traveling.


Hal hal apa saja yang dirasakan oleh Mas Angga karena bisa kuliah di LN? Atau hal positif apa yang Mas Angga pelajari selama belajar di Sorbonne?

Yang pasti saya yang sekarang beda jauh sama saya sebelum kuliah di Paris. Saya lebih percaya diri, wawasan saya jauh lebih luas dan ilmunya tentu bertambah dong.

Yang asyik juga, saya punya temen dari seluruh dunia. Karena udah banyak keliling negara dengan kondisi ekonomi budaya yang berbeda, saya jadi punya pandangan dari dua sisi. Pas ke negara yang kurang maju, saya beruntung saya orang Indonesia. Tanah kita Makmur, cuaca ideal, dan ekonomi negara kita pun bagus. Tapi pas ke negara super maju kaya di negara Scandinavia saya ngerasa sedih. Kapan kita bisa kaya mereka. Transportasi yang super nyaman, kehidupan sosial yang terjamin dan segalanya. Makanya kita bisa belajar banyak dari situ. Di satu sisi bersyukur dis sisi lain kita iri biar pengen ikut ngebantu negeri biar bisa maju.



Menurut Mas Angga, seberapa besarkah peran ‘memiliki pengalaman kuliah di luar negeri’ dalam dunia kerja sekarang ini?

Penting banget. Sekarang udah zaman globalisasi, juga desember ini dimulai masyarakat ekonomi Asean dimana pekerja asing bisa bebas kerja di Indonesia. Mampu ga kita bersaing? Nah kuliah diluar negeri dimana kita berhubungan sama orang2 dari seluruh dunia, itu ngajarin banyak hal. Dari bahasa, sanggup ga kita ngomong bahasa lain? Inggris aja ga cukup loh.


Pertanyaan terakhir, Adakah nasehat dari Mas Angga untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang memiliki impian kuliah di Perancis. Terutama di kampus Mas di Sorbonne?

Belajar yang bener, kasian dong mama papa udah cape2 ngebiayain buat kalian kuliah. Beri mereka kebanggaan kalo anaknya bisa kuliah keluar negeri, apalagi bisa ngajak mereka jalan2 yang Alhamdulillah udah saya lakuin.

Trus rajin cari informasi, jangan maunya disuapin aja. Harus aktif. Jangan malu nanya ke senior tapi nanyanya yang berkualitas ya. Bahasa juga harus dibagusin terutama Inggris.

Jangan pernah nyerah. Kalo ditolak sekali dua kali mah wajar. Saya 13 kali ditolak kok. Jangan lupa banyak2 doa sama sedekah. Ini kan kalian punya hajat punya impian, makanya banyak2 minta ke si pengabul doa. Tuhan.

Dan ketiga hal diatas ga akan bisa tercapai kalo faktor keempat ga kalian penuhi. Yang super penting. Doa orang tua. Minta mereka doain supaya impian kalian terkabul.


READMORE
 

Sukses S2 di Perancis dan Bisa Traveling ke 41 Negara

Saat ketemuan untuk interview, mas yang satu ini bawanya keresek putih. Serius. Bawa tas keresek yang isinya makanan. Bukan tas branded yang harganya ratusan hingga jutaan. Padahal itu di Mall.
Waktu kami tanya itu isinya apa, "Ini buat sarapan besok pagi,"
Kemudian, saat memilih menu, masnya memilih menu yang harganya paling murah. Minuman biasa aja. Pakaiannya biasa-biasa aja.

Mungkin prinsip hidup sederhana ini yang membuat mas Angga Dwi Putra bisa keliling dunia. Tercatat, ia sudah mengunjungi 41 negara di dunia. Mas Angga ini adalah lulusan S1 dari kampus UI, dan sudah menyelesaikan S2 di University of Sorbonne, Paris, Perancis.

Bagaimana cara mas Angga bisa kuliah S2 di Sorbonne? Bagaimana juga ia bisa keliling 41 negara di umurnya yang masih sangat muda? Mari kita simak interview dengan mas Angga

Halo, Mas Angga. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri Anda? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil saat kuliah, tempat tinggal selama di Sorbonne. 

Halo. Nama saya Angga Dwi Putra. Tapi temen-temen manggil saya Boy. Saya lahir di Jakarta 28 tahun lalu (udah tua ya). Saya lulus S1 tahun 2009 di FEUI ambil Jurusan Manajemen Keuangan. Tahun 2011, saya keterima beasiswa Eiffel dari pemerintah Perancis buat kuliah Master 2 tahun di Universite Paris 1 Pantheon Sorbonne ambil jurusan Ekonomi Psikologi.

Titik balik saya pengen banget lanjut kuliah ke luar negeri gara-gara saya baca buku Laskar Pelangi Andrea Hirata. Saya bener2 terinspirasi sama buku itu. Sejak baca buku itu, saya bertekad kalo saya juga bakalan bisa ngikutin semua langkah-langkah Ikal, si tokoh utama. Kuliah di Sorbonne sekaligus keliling dunia sampe jauh ke Afrika.



Dan alhamdulillah, saya bisa ngikutin semua jejak dia! Dan bahkan saya ngobrol langsung sama Hirata tentang pengalaman saya itu. Siapa yang ga kepengen kuliah di Altar Ilmu pengetahuan La Sorbonne! Kebanyakan orang cuma kepengen, tapi ga ada action. Kalo cuma pengen mah, semua juga bisa toh?

Ya, saya dapet beasiswa Eiffel. Itu saingannya seluruh dunia, jadi bukan dari Indonesia aja. Dari ribuan pelamar, cuma 400 orang yang diterima. Dan pas jaman saya, cuma 7 orang dari Indonesia.

Oya, misalnya pernah daftar tapi gagal, seumur idup ga boleh daftar lagi loh. Serem banget kan? Kalo ini ceritanya panjang banget, mungkin ditulis di bagian sendiri aja ya nanti.


Selama pendaftaran tersebut, hal apa yang paling menantang menurut Mas Angga? 

Banyak banget hal yang menantang, tapi yang paling berat sih masalah mental. Saya ngelamar 14 beasiswa dan 13 ditolak. Tiap nerima surat penolakan itu rasanya sakit banget. Nah disitulah tantangannya kita bisa bangkit sama belajar dari kegagalan ga? Kalo baru daftar beberapa kali, gagal, terus nyerah, artinya niatnya kurang kuat.


Saat memilih tempat kuliah, apakah Mas Angga memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau berdasarkan kesempatan beasiswanya dulu, atau ada hal lain?

Gara-gara buku Laskar Pelangi itu, saya cuma mau kuliah to' di Sorbonne. Daftar juga sih ke yang laen buat cadangan, tapi utamanya mau kesitu aja. Tiap hari saya pelajarin gimana caranya biar bisa masuk kesana. Soalnya kata temen Prancis saya, masuk kesana susah banget. Ada yang keterima tahun ini, tapi baru mulai kuliah tahun depan. Karena udah tau tujuan sama program, baru deh cari2 ada beasiswa apa aja.



Tentang bidang studi yang sudah Anda ambil, mengapa memilih jurusan tersebut? Peluang apa yang Anda lihat di masa depan sehingga mantap untuk memilih jurusan yang sudah diambil?

Jurusan yang saya ambil itu unik, Ekonomi psikologi. Di Indonesia, ilmu ini belum terlalu berkembang tapi diluar negeri udah berkembang pesat banget. Jadi intinya bagaimana mengaplikasikan ilmu-ilmu psikologi ke dalam ekonomi. Aplikasi ilmunya bisa macem2, ke keuangan marketing, bahkan sampe ke politik. Seru banget deh.

Dan saya bahkan pernah ikut kuliah si "penemu" ilmu ini, sekaligus pemenang Nobel Ekonomi Daniel Kahnemahn. Wah itu luar biasa banget diajari pemenang Nobel. Saya pengen kelak saya jadi pelopor di Indonesia yang mengembangkan ilmu ini.



Bagaimana Mas Angga bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, sistem pendidikan yang baru, di tempat kuliah? Atau, ketika Mas Angga menemui kesulitan, kemana Anda akan mencari bantuan?

Kalo lagi di negeri orang, temen itu berasa kaya saudara sendiri. Saya punya 3 temen baik di kelas, 1 dari Rumania yang udah saya anggep kaya saudara sendiri, 1 Vietnam dan 1 Prancis. Kalo saya ada masalah atau apa, pasti minta tolong ke mereka.

Yang juga ga kalah penting, saya kenalan sama banyak temen PPI. Tiap sabtu kita maen bola bareng, kalo ada acara selalu ikutan, masak2 bareng, wah persaudaraannya kuat banget deh, berasa punya keluarga kedua. Tapi emang pas awal2 disana itu emang berat banget. Kangen keluarga, pelajaran yang susah banget, adaptasi cuaca, makanan budaya, semua berat pas awal2. Tapi seiring waktu, kita pasti terbiasa kok.


Bagaimana karakter mahasiswa-mahasiswa internasional di kampus Mas Angga? Apakah mereka friendly? Bagaimana supaya bisa berbaur dengan mereka, dengan melihat perbedaan budaya kita dan mereka?

Kita semua sependeritaan, jadi kita akrab banget. Satu angkatan di kelas saya ada 50 orang dari 22 negara, yang dari Indonesia cuma saya doang. Jadi internasional banget deh kelasnya. Kita sering belajar bareng, nonton bareng, dan sering kita ngundang temen dan si tuan rumah harus masakin makanan khas negaranya, kalo dulu saya masak rendang sama soto (kepedesan kata mereka padahal buat kita itu ga ada apa2nya hahaha). Dan mereka menghargai budaya kita. Saya cuma perlu bilang sekali kalo saya ga makan babi sama minum alkohol, abis itu mereka ga pernah nawarin lagi dan selalu sediain daging atau Orange juice khusus buat saya. Toleransinya tinggi banget.


Apakah ada hal-hal tentang Perancis yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia, menurut opini Mas Angga? 

Streotip negatif orang Prancis pada umumnya (bukan Indonesia aja) kalo mereka itu ga ramah. Ini salah besar. Mereka baik2 banget. Yang emang rada ga ramah itu cuma di Paris aja. Bahkan orang Prancis di daerah pun ga seneng sama Parisian. Yah maklum ajalah namanya juga kota besar terus mereka dijejali ribuan turis setiap hari. Tapi aslinya mereka super baik, apalagi kalo kita bahasa Prancis, mereka seneng banget



Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik di Sorbonne menurut Mas Angga? Apakah di apartemen, asrama, atau lainnya?

Paris itu salah satu kota termahal di dunia juga kota tersulit buat cari apartemen. Kalo penerima beasiswa sih enak, udah disediain tempat khusus semacem asrama. Tapi kalo ga beasiswa dan harus cari sendiri, itu susahnya setengah idup. Harus punya banyak kenalan buat bantu cariin apartemen disana. Kalo mau ke Prancis pake biaya sendiri, inget satu rumus: "anywhere but Paris". Dimana aja boleh asal jangan Paris, soalnya mahal bangeeeeet.



Untuk biaya hidup nih Mas, porsi terbesar yang paling menguras dompet itu untuk porsi pengeluaran apa menurut Mas Angga?

Bayar apartemen. Itu bisa nguras hampir 75% anggaran. Dari beasiswa, saya dikasih 1280 euro sebulan, kalo sekarang sekitar 19 juta. Tapi apartemen saya sendiri aja 900 euro alias 14 juta. Tapi karena beasiswa, saya dapet subsidi jadi saya cuma perlu bayar 3 juta. Makanya saya punya banyak tabungan buat jalan2 hehe. Makan asal masak sendiri ga mahal kok. Disana saya ga perlu beli buku jadi ga ada pengeluaran. Jadi kalo dirata sebulan, pengeluaran saya sekitar 7 juta. Artinya saya punya 12 juta buat jalan2. Asik kan?


Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di Perancis? 

Ada temen yang kerja part time kaya di McDonald's atau kafe2. Tapi ada maksimal 10 jam seminggu. Bahasa Prancisnya juga udah harus sempurna ya. Ada juga yang jadi guide kalo ada tamu dari Indonesia dateng. Atau misal ya ada yang lagi mudik, apartemen dia disewain. Jadi harus kreatif nyari uang juga.


Ketika sedang masa kuliah, terus merasa kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Anda lakukan? Kegiatan apa yang bisa dilakukan selain kuliah?

Kalo kangen masakan Indonesia? Saya ama temen belanja bahan2 di toko Asia atau India trus masak bareng. Dam kota selalu ada acara PPI tiap minggu, jadi enak berasa di rumah. Kadang juga saya ngajak temen2 nginep di rumah maen WE bareng sampe pagi. Ga beda kaya di Indonesia


Selama kuliah di Perancis, sudah berapa kali pulang ke Indonesia? Dan sudah kemana aja jalan-jalannya Mas?

Cuma sekali pas lebaran tahun pertama. Kalo jalan2, saya alhamdulillah selama 2,5 tahun disana pernah ke 41 negara. Negara Eropa sama Afrika ke Maroko kenya sa Tanzania. Pengalaman Traveling favorit saya ada 3. Pertama pas ikut safari di Kenya sama mendaki gunung Kilimanjaro di Tanzania. Yang kedua pas ngajak mama papa sebulan Eurotrip. 30 hari kita ke 28 kota di 11 negara. Sama yang terakhir paling berkesan pas liat aurora di iceland. Wah itu indahnya bukan maen. Spesifikasi nangis. Bener2 things to do before you die


Suka jalan-jalan ya mas. Itu jalan-jalannya gratis atau mbayar sendiri mas?

Nggak gratis dong. Saya nabung uang beasiswa. Kalo temen2 laen pada belanja baju atau gadget baru, saya selalu beli yang bekas. Jarang makan di restoran, semua uang disimpen buat Traveling.


Hal hal apa saja yang dirasakan oleh Mas Angga karena bisa kuliah di LN? Atau hal positif apa yang Mas Angga pelajari selama belajar di Sorbonne?

Yang pasti saya yang sekarang beda jauh sama saya sebelum kuliah di Paris. Saya lebih percaya diri, wawasan saya jauh lebih luas dan ilmunya tentu bertambah dong.

Yang asyik juga, saya punya temen dari seluruh dunia. Karena udah banyak keliling negara dengan kondisi ekonomi budaya yang berbeda, saya jadi punya pandangan dari dua sisi. Pas ke negara yang kurang maju, saya beruntung saya orang Indonesia. Tanah kita Makmur, cuaca ideal, dan ekonomi negara kita pun bagus. Tapi pas ke negara super maju kaya di negara Scandinavia saya ngerasa sedih. Kapan kita bisa kaya mereka. Transportasi yang super nyaman, kehidupan sosial yang terjamin dan segalanya. Makanya kita bisa belajar banyak dari situ. Di satu sisi bersyukur dis sisi lain kita iri biar pengen ikut ngebantu negeri biar bisa maju.



Menurut Mas Angga, seberapa besarkah peran ‘memiliki pengalaman kuliah di luar negeri’ dalam dunia kerja sekarang ini?

Penting banget. Sekarang udah zaman globalisasi, juga desember ini dimulai masyarakat ekonomi Asean dimana pekerja asing bisa bebas kerja di Indonesia. Mampu ga kita bersaing? Nah kuliah diluar negeri dimana kita berhubungan sama orang2 dari seluruh dunia, itu ngajarin banyak hal. Dari bahasa, sanggup ga kita ngomong bahasa lain? Inggris aja ga cukup loh.


Pertanyaan terakhir, Adakah nasehat dari Mas Angga untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang memiliki impian kuliah di Perancis. Terutama di kampus Mas di Sorbonne?

Belajar yang bener, kasian dong mama papa udah cape2 ngebiayain buat kalian kuliah. Beri mereka kebanggaan kalo anaknya bisa kuliah keluar negeri, apalagi bisa ngajak mereka jalan2 yang Alhamdulillah udah saya lakuin.

Trus rajin cari informasi, jangan maunya disuapin aja. Harus aktif. Jangan malu nanya ke senior tapi nanyanya yang berkualitas ya. Bahasa juga harus dibagusin terutama Inggris.

Jangan pernah nyerah. Kalo ditolak sekali dua kali mah wajar. Saya 13 kali ditolak kok. Jangan lupa banyak2 doa sama sedekah. Ini kan kalian punya hajat punya impian, makanya banyak2 minta ke si pengabul doa. Tuhan.

Dan ketiga hal diatas ga akan bisa tercapai kalo faktor keempat ga kalian penuhi. Yang super penting. Doa orang tua. Minta mereka doain supaya impian kalian terkabul.


READMORE
 
Rinaldo Agustan @Rinaldoagstn. Diberdayakan oleh Blogger.