SELAMAT DATANG DI WEBSITE INI, SAYA DISINI HANYALAH MEMBERI INFORMASI TERBARU, SEMOGA DAPAT MENAMBAH WAWASAN ANDA SEMUA DAN DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA. WASALLAM *RINALDO AGUSTAN*

Belajar Robot di Perancis? Dapet Beasiswa DDIP Dikti? Ini Cerita dari Isram Rasal

Halo, saya Isram Rasal, asal dari Jakarta. Di Perancis, saya kuliah melalui beasiswa DDIP Dikti di universite de bourgogne, master computer vision & robotic. Saya tinggal di Le Creusot.


Apakah ada lembaga khusus Perancis di Indonesia yang bisa membantu kita untuk mendaftar kuliah di Perancis?

Ada. Memang untuk melanjutkan studi di Perancis, diberlakukan sistem satu atap, namanya adalah Campus France.


Bisa kamu ceritakan mas tentang apa saja kelebihan kampus universite de bourgogne tempat kamu kuliah? Baik dari fasilitas, pelayanan, perpustakaan, ketersediaan referensi, dan hal lainnya.

Universitas negeri di Perancis menyediakan sarana yang lumayan lengkap. Memang beberapa kampus yang tidak berada di Centre Ville biasanya fasilitasnya tidak selengkap di Centre Ville, namun masih sangat membantu kehidupan siswanya. Perpustakaan, gym dan lainnya adalah sarana dasar di universitas.


Bagaimana cara dosen menyampaikan mata kuliah disana? Bahasa apa yang digunakan? Dan apa metode diskusi yang paling favorit dipergunakan?

Dosen mengajar secara konservatif, tatap muka di kelas dan beberapa praktikum. Kelas yang saya ikuti adalah kelas internasional, jadi bahasa pengantar di kelas adalah bahasa Inggris.


Apa konsekuensinya bagi mahasiswa yang tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu? Dan bagaimana cara mengulang mata kuliah jika ada nilai yang kurang dari standar?

Jika tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, maka akan diberi nilai yang kecil. Syarat lulus di Perancis adalah lebih dari atau sama dengan 10, dengan skor maksimal 20. Jika mendapat nilai kurang dari 10, maka akan dilakukan ujian ulang di semester berikutnya.


Bisa diceritakan apa saja yang dipelajari di jurusan yang kamu ambil? Dan bagaimana cara menentukan materi yang akan dipelajari untuk tiap semesternya, yang kalau di Indonesia sering disebut Kartu Rencana Studi (KRS).

Di dalam program Master in COmputer Vision and Robotic (VIBOT) mahasiswa tidak bisa mengambil subject tertentu, dari pihak konsorsium sudah menetapkan subject per semester.



Apakah di Perancis setiap mahasiswa asing wajib memiliki kartu asuransi kesehatan, kartu mahasiswa, dan tabungan? Jika iya, bagaimana langkah-langkah membuatnya?

Asuransi kesehatan adalah hal yang wajib bagi semua penduduk di Perancis yang tinggal lebih dari 2 bulan. Kartu mahasiswa adalah identitas resmi dari pihak kampus. Sedangkan tabungan adalah alat pembayaran untuk premi asuransi dan pembayaran kuliah.

Asuransi di Perancis dibagi menjadi 2: pertama adalah ‘basic’. Basic ini wajib dimiliki oleh semua penduduk di Perancis. Biasanya setiap mahasiswa internasional akan langsung diikutsertakan di dalam asuransi ini. Yang kedua adalah ‘complementary’, karena cover dari program basic dirasakan kurang, biasanya mahasiswa disarankan untuk mengambil program complementary, karena biaya kesehatan di Perancis yang relatif sangat mahal jika tidak memiliki asuransi. Pembuatan asuransi tidak sulit, akan sangat mudah mendapatkan agen-agen asuransi di Prancis, di desa sekalipun.

Pembuatan kartu mahasiswa juga sangat mudah, hanya datang ke bagian registrasi kita bisa mendapatkan kartu mahasiswa, prosesnya hanya 5 menit.

Untuk tabungan, biasanya kami dibuatkan akun rekening 2 bulan sebelum kedatangan. Persyaratan dokumen standar seperti paspor dll. Yang unik dari rekening bank Perancis adalah dimungkinkan kita memiliki saldo negative, alias berhutang ke bank. Sangat tidak disarankan memiliki saldo negatif. Pilihlah bank yang berkerja sama dengan pihak kampus, karena akan sangat memudahkan proses ke pihak kampus.


Jenis pekerjaan sampingan apa yang biasa dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Perancis? Berapa uang yang bisa didapat dari pekerjaan sampingan tersebut?

Memperoleh pekerjaan sampingan dilandasi oleh 3 faktor : waktu, bahasa dan hardskill. Seringkali mahasiswa tidak memiliki waktu untuk bekerja di waktu kuliah, beban tugas dari dosen seringkali membuat mahasiswa membuat tugas/meneliti siang dan malam. Yang kedua adalah bahasa, kebanyakan perusahaan hanya merekrut orang asing yang sangat fasih dalam berbahasa Perancis. Yang ketiga adalah hardskill, meskipun bekerja paruh waktu, namun perusahaan sangat menunjung tinggi profesionalisme dan perfeksionisme, jangan heran mereka meminta kemampuan yang setara dengan pekerja yang lainnya.

Lalu, pekerjaan sampingan apa yang bisa dilakukan mahasiswa? Jangan bersedih, kita bisa melakukan magang riset di dalam laboratorium di kampus. Perbulan kita bisa mendapatkan honor sebesar 350 Euro. Tidak ada jam bekerja yang tentu, yang pasti menjadi peneliti mengorbankan waktu bersosialiasi dengan yang lain.


Apa hal-hal yang tidak boleh kita lakukan selama tinggal di Perancis? Apakah ada aturan tertentu untuk mahasiswa asing?

Melakukan tindak kriminal adalah hal yang dilarang. Tidak ada perlakuan khusus bagi orang asing, setiap orang dipandang sama di Perancis.


Pengalaman menarik apa yang tidak pernah bisa kamu lupakan selama di Perancis?

Bertemu orang Perancis yang mau berbahasa Inggris, sekalipun kita di Paris, apalagi di Bandara Internasional Paris Charle de gaulle, jangan heran jika kita bertanya dengan bahasa Inggris akan dijawab dengan bahasa Perancis.


Apa perbedaan budaya yang paling terasa antara Perancis dengan Indonesia? Bagaimana sikap Isram atas perbedaan tersebut?

Tidak ada budaya yang terlalu signifikan antara kehidupan kota Jakarta dengan kota-kota di Perancis pada umumnya. Yang signifikan adalah mereka bisa antri dengan tertib, menjaga kebersihan, on time, menghargai dan menghormati orang lain. Kebebasan beragama pun sangat dihargai.



Adakah tips spesial yang ingin Isram sampaikan untuk teman-teman kita yang hendak kuliah di Perancis? Tentang bagaimana cara survive, menghadapi kuliah, bermasyarakat, dan lain-lain.

Pelajari bahasa Perancis, karena bahasa adalah senjata utama untuk berkomunikasi. Ibarat perang, persiapkan rencana A,B,C dll. Pastikan semua logistik aman sampai perang selesai. Yang perlu diingat jangan sampai kita menyusahkan orang lain akibat kelalaian kita dan jangan sampai mencoreng nama Indonesia. Harus siap menerima kenyataan yang sangat pahit, karena sudah rahasia umum kita hanya menerima cerita yang manis-manis jika berkuliah di luar negeri. 3 bulan pertama kita masih merasakan hingar bingar di luar negeri, selebihnya diperlukan kekuatan super dahsyat untuk bisa mencintai apa yang kita punya.

Penulis : Rinaldo Agustan ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Belajar Robot di Perancis? Dapet Beasiswa DDIP Dikti? Ini Cerita dari Isram Rasal ini dipublish oleh Rinaldo Agustan pada hari . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Belajar Robot di Perancis? Dapet Beasiswa DDIP Dikti? Ini Cerita dari Isram Rasal
 
Rinaldo Agustan @Rinaldoagstn. Diberdayakan oleh Blogger.