Seorang pematung dari China, Dai Geng, menawarkan replika BMW Z4 seharga Rp1,2 miliar yang semuanya terbuat dari susunan ratusan batu-bata. Dai Geng menghabiskan waktu lebih dari satu tahun mobil batu bata yang juga dilengkapi engsel pintu yang dapat dibuka tutup layaknya mobil biasa ini. (**)
READMORE
About.Me
Unik Interior Rumah Tangga yang Aneh
Peralatan rumah tangga biasa umumnya begitu-begitu saja. Baik dari sisi bentuk maupun warnanya. Tapi ada pula sejumlah peralatan interior rumah tangga yang bentuknya aneh seperti gambar berikut ini:
1. Gelas bentuk wajah bayi
(sumber: weirdexistence.com)
2. Lilin dengan lelehan mirip darah
(sumber: weirdexistence.com)
3. Sofa warna putih dengan kaki menyatu ke dinding
(sumber: weirdexistence.com)
4. Tungku panas sebagai lemari baju
(sumber: weirdexistence.com)
5. Cermin gergaji tajam
(sumber: weirdexistence.com)
Sumber: www.weirdexistence.com
READMORE
1. Gelas bentuk wajah bayi
(sumber: weirdexistence.com)
2. Lilin dengan lelehan mirip darah
(sumber: weirdexistence.com)
3. Sofa warna putih dengan kaki menyatu ke dinding
(sumber: weirdexistence.com)
4. Tungku panas sebagai lemari baju
(sumber: weirdexistence.com)
5. Cermin gergaji tajam
(sumber: weirdexistence.com)
Sumber: www.weirdexistence.com
Modifikasi Mobil Van unik
Jangan pernah meremehkan inovasi teknologi, ilmu, pengetahuan, dan apalagi budaya serta intuisi seni bangsa Jepang. Selain terkenal dengan tingkat kedisiplinannya yang tinggi, kreatifitas mereka sangat imajinatif dan futuristik. Berikut adalah uniknya modifikasi mobil jenis van:
1. Van Merah
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
2.Van Ungu
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
3. Van abu – abu
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
Sumber: thewondrous.com
READMORE
1. Van Merah
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
2.Van Ungu
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
3. Van abu – abu
(Sumber: thewondrous.com)
(Sumber: thewondrous.com)
Sumber: thewondrous.com
Real Madrid vs Barcelona
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.[80]
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[81][82] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[83]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales.[84][85] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.[86] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali[87] dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.[88]
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.[80]
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[81][82] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[83]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales.[84][85] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.[86] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali[87] dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.[88]
Rivalitas El Clásico
Rivalitas
El Clásico
Pemain Barcelona membentuk barisan kehormatan untuk Real Madrid sebagai juara liga.
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.[80]
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara resmi dilarang.[81][82] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[83]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los nacionales.[84][85] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.[86] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali[87] dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.[88]
Pendukung Real Madrid 13-14
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.[77] Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.[rujukan?]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.[78][79]
Pendukung Real Madrid 13-14
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.[77] Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.[rujukan?]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili. Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.[78][79]
Catatan Dan Statistik Real Madrid
Catatan dan statistik
Raúl adalah pemimpin sepanjang masa Real Madrid dalam mencetak gol dan penampilan.
Raúl memegang rekor penampilan terbanyak Real Madrid, setelah bermain 741 pertandingan tim pertama 1994-2010. Manuel Sanchís, Jr datang kedua, setelah bermain 711 kali.[64] Rekor untuk kiper seringkali dilakukan oleh Iker Casillas, dengan 630 penampilan. Dengan membela 139 (semua di klub), dia juga pemain internasional Real yang paling tertutup. Sementara dengan membela 127 (47 sementara di klub), Luís Figo, Pemain Portugal yang paling mengakhiri pemain internasional Real Non-Spanyol.[65]
Raúl adalah semua-waktu pencetak gol terbanyak Real, dengan 323 gol dalam 741 pertandingan (1994-2010).[66] Empat pemain lain juga telah mencetak lebih dari 200 gol untuk Real: Alfredo Di Stefano(1953-1964), Santillana (1971-1988), Ferenc Puskás (1958-1966) dan Hugo Sánchez (1985-92). Portugal Cristiano Ronaldo memegang rekor untuk tujuan yang paling liga mencetak gol dalam satu musim (46 di 2011-12). 49 gol Di Stefano dalam 58 pertandingan itu selama beberapa dekade penghitungan tertinggi sepanjang masa di Piala Eropa, sampai akhirnya dikalahkan oleh Raúl di tahun 2005. Gol tercepat dalam sejarah klub (15 detik) tersebut dicetak oleh Ronaldo Brasil pada tanggal 3 Desember 2003 selama pertandingan liga melawan Atlético Madrid.[67]
Secara resmi, tertinggi kehadiran sosok kandang untuk pertandingan Real Madrid adalah 83.329, yang untuk kompetisi piala sepak bola, Copa del Rey, pada tahun 2006. Kapasitas sah saat Stadion Santiago Bernabéu adalah 80.354.[68] Kehadiran rata-rata klub di musim 2007-08 adalah 76.234, yang tertinggi di Liga Eropa.[69] Real juga telah mencetak rekor di sepak bola Spanyol, terutama gelar yang paling dalam negeri (31 per 2007-08) dan sebagian besar musim menang berturut-turut (5, selama 1960-1965 dan 1985-1990). Dengan 121 pertandingan (sejak 17 Februari 1957-7 March 1965), klub memegang rekor untuk rekor tidak terkalahkan terpanjang di kandang di La Liga.[70][71]
Si Putih juga memegang rekor memenangi Piala Eropa/Liga Champions UEFA sembilan kali dan untuk penampilan yang paling semi final (22).[72] Raúl González adalah sebagai pada Desember 2011sepanjang masa Liga Champions pencetak gol terbanyak, dengan 71 gol secara total, 66 sementara bermain untuk Real Madrid. Tim ini memiliki catatan jumlah partisipasi berturut-turut di Piala Eropa (sebelum menjadi Liga Champions) dengan 15, 1955-56 sampai 1969-70.[73]
Pada bulan Juni 2009, klub memecahkan rekor sendiri untuk biaya transfer tertinggi yang pernah dibayarkan dalam sejarah sepakbola dengan menyetujui untuk membayar Manchester United €96.000.000 (US $131.500.000, £80.000.000) untuk layanan dari Cristiano Ronaldo.[74][75] Biaya dari €76.000.000 (lebih dari $100 juta, £ 45.800.000) untuk transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Real Madrid pada tahun 2001 sebelumnya biaya transfer tertinggi yang pernah dibayarkan. Catatan ini telah rusak sebelumnya pada bulan Juni 2009, selama beberapa hari, ketika Real Madrid setuju untuk membeli Kaká dari A.C. Milan.
Rekor penjualan pemain datang pada tanggal 2 September 2013 ketika Arsenal menandatangani Mesut Özil untuk €47.000.000.[76]
Sejarah Stadion Santiago Bernabeu
Setelah pindah kandang ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912—yang kemudian bertahan untuk sebelas tahun—[7] klub kemudian pindah kandang ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle United.[55] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama.[9] Setelah beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947.[16][56] Stadion tersebut adalah Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.[17] Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga Alberdi.[16]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000 penonton.[57][58] Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan UEFA.[57] Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah diumumkan kepada publik.[59]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya Final Piala Negara Eropa 1964, Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFAtahun 1957, 1969, 1980, dan 2010.[60] Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai Santiago Bernabéu.[61] Pada tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.[62]
Pada tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di Madrid di mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio Ramos, Antonio Cassano (2), Roberto Soldado (2), danJosé Manuel Jurado. Tempat ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.[63]
Stadion Santiago Bernabéu
Stadion Santiago Bernabéu
Informasi stadion
Nama lama Stadion Chamartín (1947—1955)
Pemilik Real Madrid
Lokasi
Lokasi Avenida de Concha Espina 1, E28036,
Konstruksi
Mulai pembangunan27 Oktober 1944Dibuka14 Desember 1947Diperbesar1953, 1992, 1994, 2011Direnovasi1982, 2001Biaya pembuatan288.342.653 Pekerja
(€ 1.732.943)ArsitekManuel Muñoz Monasterio, Luis AlemanySoler; Antonio Lamela (perluasan)Data teknikPermukaanDesso GrassMasterKapasitas81.254 (stadion), 4.200 (suite)Ukuran lapangan105 m × 68 mRekor kehadiran120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957)PemakaiReal Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini)
(€ 1.732.943)ArsitekManuel Muñoz Monasterio, Luis AlemanySoler; Antonio Lamela (perluasan)Data teknikPermukaanDesso GrassMasterKapasitas81.254 (stadion), 4.200 (suite)Ukuran lapangan105 m × 68 mRekor kehadiran120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957)PemakaiReal Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini)
Zona Transfer Real Madrid 2013-14
- Transfer
- Berita Transfer
Mesut Özil Gelandang |
|
Denis Cheryshev Striker |
|
Kaká Gelandang |
|
Gareth Bale Gelandang |
|
Zona Transfer Real Madrid 2013-14
- Transfer
- Berita Transfer
Mesut Özil Gelandang |
|
Denis Cheryshev Striker |
|
Kaká Gelandang |
|
Gareth Bale Gelandang |
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Rinaldo Agustan @Rinaldoagstn. Diberdayakan oleh Blogger.