Bila kemarin disebutkan alasan untuk membeli gopro. Sekarang kita lihat alasan untuk TIDAK membeli gopro. Biar fair
1. Aksesoris banyak sih, cuma . . . Banyaknya aksesoris yang disediakan untuk gopro, memberikan pilihan bagi user dalam menentukan angle kamera. Nah ga enaknya ya harus beli secara terpisah which is mahal banget mountingnya per biji. Contoh nih ya, Chest harness alias mounting GoPro di dada harus ditebus US$50
2. Kemampuan baterai average
Sudah jadi rahasia umum bila daya tahan baterai gopro kurang begitu baik. Sepadan sih dengan kemampuannya, tapi cukup merepotkan juga bila harus gonta ganti baterai (bisa diakali dengan membeli batterypac). Dan lagi lagi harus membeli baterai cadangan yang tentunya tidak murah. Konon issue baterai ini masih tetap ada hingga Hero3+ alias yang terbaru
3. Masih dirasa mahal bagi sebagian orang
Kalau ini sih subjektif. Meskipun perakitannya di china, bukan berarti bandrolnya kian murah seperti produk produk china yang terkenal murah.Sama seperti produk-produk Apple yang perakitannya di china, bandrolnya tetap lumayan tinggi di kelasnya. Bagi saya sendiri sebenarnya cukup reasonable lah, sesuai dengan performa yang diberikan si GoPro ini. Meskipun kini banyak saingan action camera seperti Sony AS Series, Contour HD, JVC gc series, Drift HD dll yang memberikan harga terjangkau dengan kualitas yang diatas rata-rata
4. Harga segitu belum built in LCD/LED Display
Cukup “memalukan” sih sebenernya, meskipun ada aksesoris resminya yang harus dibeli secara terpisah. Di produk lain Drift HD contohnya, sudah terintegrasi dengan LCD viewernya. Tentu lebih memudahkan dalam menentukan angle perekaman video. Ga lucu dong pas kelar rekaman, terus nonton di PC hasilnya angle ga pas . Di Sony AS terbaru malah lebih canggih dengan meletakkan LCDnya di pergelangan tangan (wrist), sekaligus berfungsi sebagai remote controllernya
Paling enak ya yang udah ada LCDnya
5. Belum built in Image Stabilizer
Kalau ini bisa jadi checkmate produk lain yang memiliki fungsi image stabilizer. Di GoPro terbaru sekalipun belum ada image stabilizer, dimana bisa ditebak hasil recordingnya jauh lebih shaky dibanding yang sudah terintegrasi. Bakal terasa banget manfaatnya saat post processing
