SELAMAT DATANG DI WEBSITE INI, SAYA DISINI HANYALAH MEMBERI INFORMASI TERBARU, SEMOGA DAPAT MENAMBAH WAWASAN ANDA SEMUA DAN DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA. WASALLAM *RINALDO AGUSTAN*

Sejarah Sepak Bola



Jaman dahulu sepak bola hanya dimainkan kaum laki-laki. Setiap babak berlangsung 45 menit. Konon waktu 45 menit itu ada Sejarahnya, bahkan dapat dihitung secara mate
matis. Sesuai namanya Sepakbola, maka perhitungannya berdasarkan Bola yang ada, disini ada dua Bola yaitu Bola Asli dan Bola Tidak Asli.

- Bola Asli ada 1 (ini yang ditendang-tendang)
- Bola Tidak Asli (MAAF, yang dimiliki kaum laki-laki ada 2, kalo ditendang ya sakit)
Sepakbola dimainkan oleh 2 kesebelasan, tiap kesebelasan ada 11 pemain laki-laki, maka rumus matematiknya = 2 Kesebelasan x 11 Pemain x 2 Bola Tidak Asli = 44. Jumlahkan kedua Bola-bola tersebut = Bola Asli Bola Tidak Asli = 1 44 = 45 (Cocok kan!).
Lalu mengapa bisa menjadi 90 menit ? Konon karena adanya wasit Laki-laki, jadi Bola Tidak Asli (MAAF SEKALI LAGI MAAF, ada 2 lagi), jadi waktu 45 menit x 2 atau 90 Menit.

Sekitar abad ke-2 SM, permainan ini dimainkan dengan cara memukulnya dengan tangan dan boleh ditendang saat bola menyentuh tanah. Sepak bola saat itu dikenal dengan nama Episkuros atau Harpaston. Memakai bola yang tidak lebih baik ketimbang bola isi rambut, bolanya diisi bulu” binatang. Para hewan banyak yang kedinginan bila bulunya sering dicabuti

Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuah tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan semacam sepak bola di negeri Cina. Kala itu, dinasti Han melatih tentara menggunakan “tsuchu” untuk latihan fisiknya : yaitu latihan menendang bola kulit memasukan ke dalam jaring kecil yang diikatkan pada batang-batang bambu panjang. Pemain membidikan bola ke dalam jaring kecil menggunakan kaki, dada, punggung, serta bahu sambil berusaha menahan serangan dari lawan.
blank_page Di Jepang dikenal pula permainan semacam “tsu-chu” sekitar 500 – 600 tahun kemudian, meskipun tidak kompetitif seperti di Cina. Di Yunani juga mengenal olahraga pra sepak bola yang bernama “episkyros”, juga di Romawi orang mengenal permainan “harpastum” yaitu permainan dengan bola berukuran kecil. Pemainnya dibagi dalam dua kelompok yang saling berhadapan di dalam lapangan berbentuk segi empat yang dibatasi oleh garis serta terdapat garis tengah. Tujuannya adalah menggiring bola hingga melewati garis batas lawan, dengan langkah dan terkadang melakukannya dengan segala tipu muslihat.Ada dugaan bahwa orang-orang Romawi membawa permainan itu ke Inggris. Tapi masih disangsikan apakah Harpastum merupakan pendahulu sepakb bola yang sekarang dikenal ini, sebab penduduk Celtic di Cronwall sudah mengenal permainan yang serupa yang disebut “hurling”. Waktu itu jelas belum ada peraturan yang baku. Orang boleh main tanpa jumlah yang pasti dan tidak saja kaki tetapi tanganpun boleh main. Boleh menendang tulang kering serta membawa lari bola.Banyak teori tentang siap yang mula-mula melaksanakan permainan sepak bola ini. Tetapi yang pasti, Inggrislah yang mulai menyempurnakan sehingga perkembangannya halus seperti sekarang ini. Prakarsanya di mulai pada tahun 1963, ketika sebelas perkumpulan di London mengadakan pertemuan untuk menjernikan kekacauan dengan membuat serangkaian peraturan fundamental untuk mengatur pertandingan-pertandingan selanjutnya. Dan pada Tanggal 26 Oktober lahirlah Football Association yang pertama. Buntut dari pertemuan itu adalah keluarnya kelompok Rugby dalam rapat karena menolak peraturan yang melarang penginjakan, penendangan tulang kering dan melarikan/membawa bola. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1863, Rugby resmi mengurdurkan diri dan keduanya berjalan sendiri-sendiri.

Kesempurnaan bermain bola makin mendekati terutama setelah enam tahun Football Association berjalan. Adanya klausul yang melarang setiap pemegangan bolan (bukan hanya melarikan). Dan delapan tahun kemudian anggotanya sudah berjumlah 50 perkumpulan. Dan kompetisi sepak bola yang pertama dimulai di negara Inggris. Pertumbuhan sepak bola melaju terus di seantero jagat. Bahkan tahun 1879 sudah mengenal langkah-langkah sepakbola profesional di Darwin, yaitu dua pemainnya John Love dan Fergus Suter dilaporkan sebagai orang-orang pertama yang menerima bayaran dari bakatnya bermain sepakbola.

Setelah Football Association, segera menyulus di Nederland, the Scottisch FA (1873), The TA of Wales (1875), dan The Irish FA di Belfast, Selandia Baru (1891), Argentina (1893), Chili (1895), Swiss dan Belgia (1895) Italia (1898), Jerman dan Uruguay (1900), Hongaria (1901), dan Finlandia pada tahun 1907.

Pada tahun 1907, berdirilah Federasi sepakbola dunia (FIFA) di Paris. Pelopornya adalah Perancis, Denmark, Nederland, Spanyol, Swedia dan Swiss. Dari tujuh anggota berkembang menjadi 36 pada tahun 1925 dan setelah diselingi Perang Dunia II, perebutan Piala Dunia II sudah diikuti oleh 73 anggota. Dan pada saat ini FIFA mempunyai anggota sebanyak 146.300.000 klub. Diantara sekian banyak klub, 200.000 di andi Eropa dengan sekitar 680.000 tim dan 22 juCao Yang gemas meski itu hari bersejarah bagi Cina. Tanggal 20 Mei 2004 Asosiasi sepak bola Internasional (FIFA) dalam perayaan ulangtahunnya yang ke-100 secara resmi mengakui bahwa sepak bola berasal dari negeri Tirai Bambu. Tapi Direktur Pengembangan sepak bola Provinsi Zibo itu masih kesal. “Seandainya peraturan sepak bola tak diubah, kami sudah jadi nomor satu di dunia,” katanya.

Cina adalah tanah air sepak bola, selain ilmu pengetahuan, budaya dan kearifan agama. Karena itu, tak heran, jika Rasulullah Muhammad perlu menganjurkan umatnya belajar ke negeri ini.

Di Cina sepak bola sudah dimainkan orang sejak 7.000 tahun yang lalu—sebuah masa yang panjang dari sebuah klaim yang salah. Selama ini orang menganggap sepak bola lahir di Inggris pada abad 19. Para penulis sejarah sepak bola juga seolah keberatan mengakui Cina sebagai negeri yang melahirkan sepak bola. Inggris, dan Eropa pada umumnya, sesungguhnya hanya mengembangkan olahraga ini dari apa yang sudah ditemukan oleh orang-orang Asia Tengah.

Petualang Italia, Marco Polo (1254-1324), mengenalkan sepak bola modern dari Cina dan Jepang sewaktu kembali ke Eropa. Tapi para peneliti masih berdebat apakah petualang itu satu-satunya orang yang berjasa membawa sepak bola ke sana. Sebagian meragukan, sebagian lagi yakin Eropa telah “mencuri” permainan ini dari Asia kuno lewat Marco Polo.

[1] [1] [1]



Catatan tertua tentang sepak bola ditemukan di Cina dari masa Dinasti Tsin (255-206 sebelum Masehi). Manuskrip itu mencurigai, permainan ini diperoleh secara turun-termurun sejak 5.000 tahun sebelumnya. Pada zaman Tsin, permainan yang dinamai tsu chu ini awalnya dipakai untuk melatih fisik para prajurit kerajaan. Kemudian berkembang menjadi permainan yang menyenangkan kendati sulit dilakukan. Pemainnya tak hanya anggota kerajaan tapi juga rakyat di seluruh Cina.

Satu tim terdiri dari enam orang yang berlomba memasukkan bola dari kulit binatang yang diisi rambut ke lubang jaring berdiameter 40 sentimeter. Jaring setinggi 10,5 meter ditancapkan di tengah lapangan yang dikelilingi tembok, mirip lapangan bolavoli di zaman sekarang. Dengan tsu chu orang Cina memahirkan kung fu. Aturan tsu chu sangat sederhana: bola tak boleh disentuh tangan dan tim yang menang adalah mereka yang paling banyak memasukkan bola ke dalam lubang jaring.

Tsu chu yang berarti “menendang bola” lahir dari kepercayaan Cina kuno. Menurut penulis Li You (55-135), bola itu melambangkan bulan yang amat sakral dan dua tim yang berlawanan melambangkan yin dan yang. Angka 12 diambil dari jumlah bulan dalam penanggalan Cina. Permainan ini sudah mengenal wasit. Dia memimpin pertandingan dan menghitung skor.

Legenda menyebutkan anggota kerajaan sangat menggemari permainan ini. Raja-raja sengaja membangun lapangan untuk bermain tsu chu dan mewajibkan sekolah mengajarkan olahraga ini. Karena itu tsu chu cepat populer ke seantero negeri. Pada masa Dinasti Han (206 sebelum Masehi hingga 200 setelah Masehi) ketenaran tsu chu mencapai puncaknya. Dokumen dari tahun 50 sebelum Masehi melaporkan ada pertandingan antara tim Cina dan Jepang di Kyoto. Tak disebutkan berapa skor akhirnya.

Orang Jepang memainkan olahraga ini setelah padagang dan siswa mereka menyambangi Cina. Selain diperkenalkan oleh orang Cina sendiri ketika mendatangi negeri-negeri sekitarnya. Dinasti Cina terkenal sebagai bangsa penjelajah. Orang Jepang mengadopsi tsu chu dengan lebih kreatif. Mereka menamainya kemari. Pemainnya dua sampai 12 orang. Gawangnya berupa dua pohon yang berdiri sejajar. Olahraga ini sangat riuh karena para pemain saling berteriak jika sedang mengendalikan atau akan menendang bola. Setiap pemain tidak dibolehkan menjegal atau melukai lawan.

Kemari mencapai puncak popularitas pada abad 10-16. Di tahun inilah, Marco Polo datang ke sana karena sudah mendengar tentang permainan ini. Peneliti yang meragukan Marco Polo sebagai pembawa sepak bola ke Eropa karena di daratan ini sudah ada permainan bola ratusan tahun sebelum Marco Polo lahir. Hanya saja permainan bola di hampir semua negara Eropa sebelum abad 18 mirip rugbi di zaman sekarang.

Di Yunani bermain bola sudah dikenal 800 tahun sebelum Masehi dengan nama episkyro dan harpastron. Pasukan Romawi yang menyerbu Yunani tahun 146 sebelum Masehi kemudian mengadopsi permainan ini dan menyebarkannya seiring penaklukan wilayah-wilayah Eropa. Kaisar Romawi Julius Caesar tercatat sebagai penggemar harpastrum. Ia memakai permainan ini sebagai olahraga melatih fisik pasukannya. Di Roma, luas lapangan harpastrum menyesuaikan dengan jumlah pemain. Suatu kali harpastrum pernah dimainkan oleh lebih dari 100 orang. Karena itu sepak bola lebih mirip kerusuhan massal.

Penulis Romawi, Horatius Flaccus dan Virgilius Maro menyebut Harpastrum sebagai permainan biadab. Olahraga ini kemudian dilarang di seluruh negeri. Dan sejarah sepak bola Eropa kemudian diwarnai oleh bredel-membredel.

Orang Inggris mulai mengenal sepak bola pada sekitar abad 8. Sama seperti di Romawi, permainan bola di Inggris jauh lebih brutal. Dimainkan di lapangan yang luas atau jalanan berjarak 3-4 kilometer. Raja Edward II menyebut sepak bola sebagai “permainan setan yang dibenci Tuhan.” Ia melarang rakyatnya melakukan olahraga ini pada April 1314, terutama untuk kalangan ningrat. sepak bola dianggap kampungan karena menggunakan tengkorak manusia sebagai bola.

Raja khawatir jika prajurit terlalu sering bermain bola mereka lupa latihan berkuda dan panahan untuk menghadapi pasukan musuh. Raja-raja Inggris berikutnya melanjutkan larangan itu hingga Ratu Elizabeth I (1533-1608).

Dalam buku The Anatomie of Abuses yang ditulis Philip Stubbes tahun 1583 kekerasan itu terekam sangat jelas. “Ratusan orang mati dalam satu pertandingan ini,” tulis Stubbes. Pemain yang selamat banyak yang cedera parah: kalau tak patah kaki, pasti remuk tulang punggung, atau kepala bocor, mata picek dan seterusnya. Stubbes, seorang puritan yang serius, mengkampanyekan larangan sepak bola hingga gereja-gereja turun tangan. Apalagi ketika itu permainan bola dilakukan saat hari minggu Sabath. Orang yang mencuri-curi bermain bola dan ketahuan dimasukkan penjara selama seminggu.

Di Prancis sepak bola juga dilarang. Orang Prancis yang mengenal bola dari tentara Romawi pada 50 sebelum Masehi, juga bermain tanpa aturan dan tanpa batasan jumlah pemain. Akibat larangan itu, sepak bola yang dinamakan soule ini baru kembali dimainkan orang pada abad 12. Tetapi dilarang kembali oleh Raja Felipe V di tahun 1319 yang diteruskan oleh rajaraja Prancis berikutnya.

Kekerasan sepak bola juga terjadi di Amerika Tengah. Suku Indian dan Astek juga sudah memainkan sepak bola ratusan tahun yang lalu. Hanya saja pada suku Astek permainan bola merupakan gabungan dari permainan basket, voli dan sepak bola sekaligus.

Di kalangan orang Indian, sepak bola lebih mirip perang antar suku yang digelar di lapangan maha luas dan berharihari jika skor masih imbang. Dengan pemain setiap tim berjumlah 500 orang, pasuckaukohowog menghasilkan korban yang cedera berbulan-bulan. Sebelum bertanding para pemain melakukan ritual seperti sebelum maju perang. Mereka mengecat tubuh dan wajah dengan gambar tertentu untuk menolak bala.

[1] [1] [1]



Sepak bola mulai modern dan tertib setelah Giovani Bardi dari Italia membukukan serentetan aturan permainan ini tahun 1580. Di Italia, sepak bola disebut calcio. Setahun berikutnya, Richard Mulcaster di Inggris juga melakukan hal serupa. Kepala Sekolah Merchant Taylor’s dan St. Paul itu menyerukan perlunya pembatasan pemain dan wasit. Paparannya dalam buku Position Where in Those Primitive Circumstanes be Examined itu lebih banyak menganjurkan pengurangan kekerasan dan mementingkan aspek kebugaran.

Dua ratus tahun kemudian Joseph Strutt menyempurnakan aturan tersebut. Belajar dari sejarah bola Inggris tahun 1700, ia menulis buku The Sports and Pastimes of The People England. Dalam buku ini ia membuat aturan bahwa sepak bola harus terdiri dari dua tim dengan jumlah pemain sama. Kedua tim harus berebut bola untuk memasukkannya ke gawang lawan yang terpisah oleh jarak 70-90 meter.

Baik Bardi, Mulcaster maupun Strutt, ketiganya menginginkan sepak bola melulu sebagai permainan. Mereka sebenarnya mengadopsi peraturanperaturan sederhana sepak bola yang sudah dipraktikkan di Jepang dan Cina puluhan abad sebelumnya. Dalam World Soccer (1992), Guy Oliver menulis bahwa peraturan dan permainan tsu chu maupun kemari merupakan sumber ilham sepak bola modern.

Mulcaster dijuluki sebagai “pembela sepak bola paling gigih dari abad 16”. Itu karena ia tekun mengkampanyekan sepak bola yang tidak brutal. Permainan ini, katanya, bahkan harus dimainkan oleh perempuan dan anak-anak karena berguna untuk kekuatan dan kebugaran tubuh. Padahal di Cina, menurut pelukis Dinasti Ming, Du Jin, para perempuan sudah bermain tsu chu antara tahun 1465-1509.

Konsep Strutt ini kemudian dijadikan pijakan peraturan sepak bola modern. Pijakan ini mendasari lahirnya Football Association di Inggris pada 26 Oktober 1863 oleh 11 klub sepak bola di sana yang anggotanya terdiri dari para mahasiwa. Awalnya, asosiasi mengatur jumlah pemain satu tim sebanyak 15-21 orang. Pada 1870 jumlah pemain dibakukan menjadi sebelas. Penjaga gawang baru muncul pada 1880.

Dari organisasi ini pulalah lahir istilah soccer, dari singkatan kata association. Charles Wreford Brown, mahasiswa Universitas Oxford, menemukan tak sengaja istilah ini ketika ditanya orang apakah ia seorang pemain rugbi (rugger), olahraga yang lebih terkenal di sana. Brown menjawab, “No, I’am soccer.”

Sedangkan football, meskipun pertama kali disebut dalam larangan- larangan para raja pada abad 17 dengan nama fute-ball, istilah ini semakin populer setelah ditulis dramawan Inggris yang terkenal, William Shakespeare. Dalam King Lear seorang tokohnya mencemooh tokoh lain yang dianggap dungu sebagai “football player”. Shakespeare melanjutkannya ketika menulis Comedy and Errors (adegan II). Istilah ini masih dipakainya untuk mencemooh tokoh yang begerak tak tentu arah.

Tahun 1863 merupakan tonggak sejarah sepak bola modern. Selain ada wasit, luas lapangan dan jumlah pemain yang dibatasi, sepak bola juga hanya memakai kulit binatang yang diisi udara. Permainan ini kemudian menyebar ke negara jajahan Inggris dan berkembang pesat dan kompleks sebagai budaya massa dalam abad modern.

Orang Inggris keliru ketika pada Piala Eropa 1996 memasang spanduk besar-besar dengan bunyi: sepak bola kembali ke tanah leluhurnya. Orang Inggris mengacu pada kelahiran Asosiasi sepak bola (FA) yang baru berusia dua abad itu. Mereka keliru karena sepak bola adalah produk santun kebudayaan Timur.

Sebagai sebuah budaya massa, sepak bola telah menarik minat para ilmuwan dengan pelbagai latar belakang: sosial, ekonomi, politik, filsafat. Victor Matheson dari Departemen Ekonomi William College, Inggris, dalam penelitiannya di tahun 2003 menyimpulkan bahwa klub-klub profesional di Eropa dan Amerika Selatan menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan kepada negaranya. Setiap klub, dengan perputaran uang triliunan rupiah, setidaknya mempekerjakan 3.000 karyawan. Atau holiganisme di Inggris yang menarik minat para sosiolog dalam meneliti pendukung sebuah kesebelasan.

Para pemikir sudah lama menaruh minat pada olahraga ini. Albert Camus pernah bilang bahwa dirinya berutang kepada sepak bola karena olahraga ini mempertontonkan soal moral dan tanggungjawab. Di masa mudanya, Camus pernah jadi kiper, karena itu ia punya lebih banyak waktu merenungkan pertandingan. Claude Levi- Strauss, Sartre hingga Gramsci juga sudah menulis kajian filsafat sepak bola. Di Australia, pengelola klub menyeleksi pemain dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud.

Karena itu Cao Yang tetap gemas meski Cina sudah diakui sebagai tanah leluhur sepak bola. Ia gemas karena Eropa mampu mencuri permainan ini dan maju dengan itu.
READMORE
 

Para Pemain Legenda Real Madrid

Santiago Bernabeu Yeste (1911-1928)
Santiago Bernabéu Yeste (lahir di Almansa, Spanyol, 8 Juni 1895 – meninggal 2 Juni 1978 pada umur 82 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola asal Spanyol. Ia hanya memperkuat satu klub saja selama kariernya yaitu Real Madrid sejak tahun 1911-1928 yang berposisi sebagai penyerang. Ia kemudian terpilih menjadi presiden Real Madrid pada era 1940-an dan ia sukses membangun Real Madrid menjadi sebuah klub yang besar dan sukses di daratan Spanyol dan Eropa.
Alfredo Di Stefano (1953-1964)
Alfredo Di Stéfano (lahir di Provinsi Buenos Aires, Argentina, 4 Juli 1926) merupakan seorang pemain sepak bola dan pelatih berkebangsaan Spanyol. Dia pernah membela klub utamanya seperti River Plate, Huracán, Millonarios, Real Madrid, dan Espanyol. Selama kariernya sebagai gelandang serang di tim Real Madrid sejak 1953-1964, Alfredo Di Stefano mencetak gol sebanyak 246 dari 302 penampilan. Di timnas Spanyol, dia mencetak 23 gol dari 31 penampilannya. Saat ini ia merupakan presiden kehormatan tim Spanyol, Real Madrid.
Francisco Gento Lopez(1953-1971)
Francisco Gento Lopez  (lahir di Guarinzo, Spanyol, 21 Oktober 1933) merupakan seorang pemain sepak bola asal Spanyol. Dia pernah membela klub utamanya seperti Racing Santander dan Real Madrid. Selama kariernya di tim Real Madrid sejak 1953-1971, Francisco Gento Lopez berposisi sebagai penyerang. Dia juga merupakan salah satu pemain timnas Spanyol pada masa itu.
Raymond Kopaszewski (1956-1959)
Raymond Kopaszewski (lahir di Noeux-les-Mines, Perancis, 13 Oktober 1931) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Perancis. Dia pernah bermain untuk klub utamanya seperti Angers SCO, Stade Reims, dan Real Madrid. Selama kariernya sebagai gelandang di tim Real Madrid sejak 1956-1959, Raymond Kopaszewski bermain 79 kali dan mencetak 24 gol. Di timnas Perancis, dia bermain 45 kali dan mencetak 18 gol. Hasilnya membawa negaranya menjadi juara ketiga Piala Dunia FIFA 1958.
Vicente Del Bosque Gonzalez (1968-1984)
Vicente del Bosque González adalah mantan pesepakbola asal Spanyol yang saat ini menjadi pelatih tim nasional Spanyol. Sebagian besar karier kepelatihannya dihabiskan di Real Madrid. Bersama Real Madrid Del Bosque meraih 2 gelar La Liga, 1 Piala Super Spanyol, 2 Gelar Liga Champions UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Interkontinental. Del Bosque juga dinobatkan sebagai pelatih paling sukses dalam sejarah klub ibukota Spanyol tersebut. Dia melatih Spanyol di ajang Piala Dunia 2010. Pada 11 Juli 2010, del Bosque menjadi pelatih pertama yang mengantarkan tim nasional Spanyol sebagai juara dunia setelah di partai final Piala Dunia mengalahkan Belanda dengan skor 1-0.
Carlos Alonso Gonzales Santilana (1971-1988)
Carlos Alonso González (lahir di Spanyol, 23 Agustus 1952) merupakan seorang pemain sepak bola asal Spanyol. Dia pernah membela klub utamanya seperti Racing Santander dan Real Madrid. Selama kariernya di tim Real Madrid sejak 1971-1988, Carlos Alonso González berposisi sebagai penyerang dan mencetak 186 gol dari 461 penampilannya. Dia juga merupakan salah satu penyerang timnas Spanyol yang sangat produktif pada masa itu.
Jose Antonio Camacho (1973-1989)
Jose Antonio Camacho (lahir di Spanyol, 8 Juni 1955) merupakan salah satu bek legendaris yang pernah dimiliki Real Madrid. Berposisi sebagai bek kiri, Camacho terkenal sebagai bek yang lugas dan tak kenal kompromi. Sepanjang kariernya, dia telah mengabdi selama 15 musim dan memperkuat Madrid lebih dari 500 pertandingan.
Miguel Porlan Chendo(1982-1998)
Miguel Porlán Noguera (lahir di Totana, Spanyol, 12 Oktober 1961) merupakan mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang terkenal saat bergabung bersama Real Madrid. Posisinya dalam bermain adalah sebagai pemain bertahan. Ia sempat tampil dalam dua kali Piala Dunia.
Emilio Butragueno Santos (1982-1995)
Emilio Butragueño Santos (lahir di Madrid, Spanyol, 22 Juli 1963) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol. Dia pernah membela klub utamanya seperti Real Madrid Castilla, Real Madrid, dan Club Celaya. Di Real Madrid dia mengoleksi 123 gol dari 341 penampilan. Di timnas Spanyol, dia bermain 69 kali dan mencetak 26 gol.
Manuel Sanchiz Hontiyuelo (1983-2001)
Manuel Sanchiz Hontiyuelo (lahir di Madrid, Spanyol, 23 Mei 1965) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol. Dia pernah membela klub utamanya seperti Real Madrid Castilla dan Real Madrid. Di Real Madrid dia bermain di posisi sayap, selama kariernya dia mengoleksi 33 gol dari 524 penampilan. Di timnas Spanyol, dia bermain 48 kali dan mencetak 1 gol.
Jorge Alberto Valdano Castelano (1984-1987)
Jorge Alberto Valdano Castelano (lahir di  Las Parejas, Argentina, 4 oktober 1955) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Argentina. Dia pernah membela klub utamanya seperti Deportivo, Real Zaragoza, dan Real Madrid. Di Real Madrid dia bermain di posisi gelandang serang, selama kariernya di Real Madrid dia mengoleksi 40 gol dari 85 penampilan. Di timnas Argentina, dia bermain 23 kali dan mencetak 7 gol.
Hugo Sanchez (1985-1992)
Hugo Sánchez Márquez (lahir di Ciudad de México, Meksiko, 11 Juli 1958) merupakan mantan pemain sepak bola asal Meksiko yang terkenal saat bergabung bersama Real Madrid. Hugo Sanches merupakan salah satu penyerang tersubur yang pernah dimiliki Real Madrid, selama kariernya di Real Madrid dia telah mencetak 164 gol dari 207 penampilannya. Posisinya dalam bermain adalah sebagai penyerang. Ia sempat tampil dalam tiga kali Piala Dunia FIFA. Kini ia bekerja sebagai penyiar olahraga untuk saluran televisi Univision.
Francisco Buyo Cabral (1986-1997)
Francisco Buyo Cabral (lahir di Betanzos, Spanyol, 13 Januari 1958) merupakan mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang pernah bermain untuk tim Real Madrid selama 11 tahun mulai 1986-1997. Francisco Buyo Cabral merupakan pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang. Selama di Real Madrid dia bermain sebanyak 343 penampilan.
Fernando Ruiz Hierro (1989-2003)
Fernando Hierro (lahir di Vélez-Málaga, Málaga, Spanyol, 23 Maret 1968) adalah seorang mantan pemain sepak bola Spanyol. Ia dapat berposisi sebagai bek tengah ataupun gelandang bertahan. Fernando Hierro bermain untuk tim Real Madrid selama 14 tahun mulai 1989-2003. Selama Kariernya di tim Real Madrid ia mencetak 102 gol dari 439 penampilannya. Di timnas Spanyol, dia bermain 89 kali dan mencetak 29 gol.
Ivan Luis Zamorano (1992-1996)
 
Iván Luis Zamorano Zamora (lahir di Santiago, Chili, 18 Januari 1967) merupakan seorang mantan pemain sepak bola berkebangsaan Chili. Dia pernah bermain di klub utamanya seperti Cobresal, Cobreandino, FC St. Gallen, Sevilla, Real Madrid, Internazionale, América, dan Colo-Colo. Selama kariernya di tim Real Madrid sebagai penyerang ia mengoleksi 77 gol dari 137 penampilannya.

Fernando Carlos Redondo Neri (1994-2000)
Fernando Carlos Redondo Neri (lahir di Adrogué, Argentina, 6 Juli 1969) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Argentina. Dia pernah bermain di klub utamanya seperti Argentinos Juniors, CD Tenerife, Real Madrid, dan AC Milan. Selama kariernya di tim Real Madrid sebagai gelandang bertahan, ia mengoleksi 4 gol dari 165 pertandingan. Di timnas Argentina, dia bermain 29 kali dan mencetak 1 gol.
Jose Maria Gutirez (1995-2010)
Jose Maria Gutirez (lahir di Torrejón de Ardoz, Spain, 31 Oktober 1976) merupakan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol. Dia banyak menghabiskan karier sepak bolanya di tim Real Madrid mulai dari Real Madrid C, Real Madrid B, dan tim Real Madrid senior. Selama kariernya di tim Real Madrid sebagai gelandang, ia mengoleksi 46 gol dari 387 pertandingan. Di timnas Spanyol, dia bermain 14 kali dan mencetak 3 gol.
Roberto Carlos (1996-2007)
Roberto Carlos (lahir di GarçaSão PauloBrasil10 April 1973) merupakan seorang pemain sepak bola Brasil. Ia berposisi sebagai Bek sayap kiri. Saat ini ia bermain untuk Anzhi Makhachkala di Rusia. Ia pernah bermain untuk tim Real Madrid dan tim nasional Brasil. Roberto dikenal sebagai pemain yang memiliki tendangan yang keras. Selama kariernya bersama Real Madrid ia mengoleksi 47 gol dari 370 penampilannya. Di timnas Brazil, dia bermain 125 kali dan mencetak 11 gol.
Michel Salgado (1999-2009)
Michel Salgado (lahir di Torrejón de As Neves, Spanyol, 22 Oktober 1975) merupakan pemain sepak bola berkebangsaan Spanyol. Ia pernah bermain di klub utamanya seperti Celta, Salamanca, dan Real Madrid. Selama kariernya di tim Real Madrid sebagai bek kanan, ia mengoleksi 4 gol dari 254 pertandingan. Ia memperkuat timnas Spanyol sebanyak 53 kali.
Ivan Helguera (1999-2007)
Iván Helguera Bujía (lahir di Santander, Spanyol, 28 Maret 1975) merupakan mantan pemain sepak bola asal Spanyol yang terkenal saat bergabung bersama Real Madrid. Posisinya dalam bermain adalah sebagai pemain tengah. Helguera pensiun pada akhir musim 2007-08 bersama Valencia. Selama kariernya bersama tim Real Madrid sebagai bek tengah, ia mengoleksi 18 gol dari 229 penampilannya.
Claude Makelele (2000-2003)
 
Claude Makélelé Sinda (lahir di Kinshasa, Kongo, 18 Februari 1973) adalah mantan pemain sepak bola profesional asal Perancis. Sewaktu masih menjadi pemain profesional, Makélelé bermain sebagai gelandang bertahan. Makélelé pernah bermain untuk Nantes, Marseille, Celta Vigo, Real Madrid, Chelsea, dan Paris Saint-Germain. Bersama Real Madrid, Makélelé meraih gelar juara Liga Champions UEFA dan dua gelar juara La Liga.
Ronaldo Luiz Nazario De Lima (2002-2008)
Ronaldo Luís Nazário de Lima (lahir di Bento Ribeiro, Brasil, 22 September 1976; umumnya dipanggil Ronaldo saja) adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang sangat terkenal. Ronaldo pernah bermain untuk Cruzeiro, PSV Eindoven, FC Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, dan AC Milan. Selama kariernya di tim Real Madrid ronaldo mengoleksi 83 gol dari 127 penampilannya. Ia biasanya bermain sebagai penyerang dan saat ini bermain bagi klub Corinthians. Julukannya adalah Il Fenômeno (“Sang Fenomena”)
David Robert Joseph Beckham (2003-2007)
David Robert Joseph Beckham (lahir di Leytonstone, London, 2 Mei 1975) adalah seorang pemain sepak bola Inggris yang sejak 1 Juli 2007 memperkuat LA Galaxy di Major League Soccer di Amerika Serikat. Sebelumnya ia pernah bermain di Manchester United dan Real Madrid. Selama kariernya memperkuat tim ibu kota spanyol Real Madrid Beckham mengoleksi 13 gol dari 116 pertandingan. Beckham mahir dalam umpan silang dan tendangan bebas melengkung. Istrinya adalah Victoria Beckham, mantan personel grup musik Spice Girls.
Zinedine Zidane (2001-2006)
Zinedine Yazid Zidane (IPA: [ˌzineˈdin jaziːd ziˈdan]; bahasa Arab: زين الدين زيدان, Zainuddin Zidan lahir 23 Juni 1972) yang terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah seorang pesepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Bersama Real Madrid ia mengoleksi 37 gol dari 155 pertandingan. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat di transfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02 dengan nilai 46 juta poundsterling. Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions Eropa dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih Ballon d’Or di tahun 1998.
Raul Gonzalez Blanco (1992-2010)

Raul Gonzalez Blanco, biasa dipanggil Raul (lahir di San Mamez,Madrid, Spanyol 27 Juni 1977) adalah seorang pemain sepak bola yang berasal dari Spanyol. Ia telah bermain untuk Real Madrid di tingkat senior sejak 1992. dan ia menjabat sebagai kapten sejak 2003-2010. Ia telah bermain lebih dari 100 pertandingan untuk tim nasional Spanyol dan merupakan pencetak gol terbanyak yaitu 47 gol. Ia tampil bersama Spanyol pada Piala Dunia 1998, Euro 2000, Piala Dunia 2002,Euro 2004, dan Piala Dunia 2006. Raul juga menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepak bola Spanyol dengan 185 gol dari 418 pertandingan. Semua gol tersebut adalah untuk Real Madrid, dan itu membuat ia menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang waktu. Saat ia bermain, ia menggunakan kaus bernomor 7 untuk Spanyol, Real Madrid, dan klub baru nya, Schalke 04.
READMORE
 

About Real Madrid

Klub Spanyol paling sukses ini boleh berbangga dengan berbagai gelar yang pernah diraihnya. Terbanyak menjuarai Primera Liga Spanyol, koleksi sembilan gelar Real Madrid di Liga Champions juga belum tertandingi klub manapun. Jika Madrid di era modern identik dengan Los Galacticos, klub ibukota Spanyol ini ternyata berdiri setelah terinspirasi kaum cendekiawan. Beberapa profesor dan mahasiswa asal Inggris memperkenalkan sepakbola dan Football Club Sky pun berdiri sebagai cikal bakal klub pada 1897. Tiga tahun berselang, klub terpecah menjadi Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Pada 1902, klub terakhir pecah lagi dan berdirilah Madrid Football Club, yang meraih gelar Copa del Rey 1905 dan turut mendirikan federasi sepakbola Spanyol pada 1909. Barulah pada 1920, klub menggunakan nama Real Madrid yang disematkan Raja Alfonso XIII.
Pada 1929, Madrid ikut memulai liga sepakbola Spanyol bersama sembilan klub lain. Hingga saat ini, bersama Barcelona dan Athletic Bilbao, Madrid menjadi klub yang tak pernah terdegradasi dari Primera Liga. Madrid memenangi gelar liga untuk kali pertama pada musim 1931/32. Pada periode ini, Madrid dipimpin presiden Santiago Bernabeu Yeste, yang membangun kembali stadion klub dan Ciudad Deportiva setelah rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Awal 1953, Bernabeu mencetuskan ide menggunakan pemain berkelas dunia dari luar negeri. Penyerang kenamaan Argentina, Alfredo di Stefano, didatangkan. Sejarah pun mencatat kejayaan Madrid di Piala Champions sejak kali pertama digulirkan 1956. Madrid menjadi yang terbaik di Eropa selama lima edisi berturut-turut. Gelar keenam sukses diraih pada 1966.
Kejayaan juga terjadi di kancah domestik. Madrid tak tertahankan dengan menjuarai liga delapan kali pada periode 1960-an. Madrid mampu menjaga tradisi menjuarai liga pada setiap dasawarsa hingga terakhir kali melakukannya musim 2007/08. Pada 1980-an, bersama kuintet La Quinta del Buitre; yakni Emilio Butragueno, Manuel Sanchis, Martin Vazquez, Michel, dan Miguel Pardeza; Madrid lima kali berturut-turut menjuarai liga antara 1986 hingga 1990. Namun, mereka harus menunggu lama untuk melanjutkan kejayaan di Eropa. Baru pada 1997/98, 32 tahun setelah gelar terakhir, Madrid sukses menambah koleksi Liga Champions.
Pada dasawarsa 2000-an, kebijakan mengumpulkan pemain bintang, seperti yang pernah dilakukan Bernabeu, dilanjutkan presiden Florentino Perez. Pro dan kontra lahir, tapi Madrid tetap akan dikenal sebagai klub para pemain bintang.


Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa. Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902. Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez. Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga. Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia. Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions. Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team. Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.

* El Derbi madrileño

Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja. Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.

* El Clásico

Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif. Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri. Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.

* Stadion

Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton. Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu. Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi. Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.

* Keuangan

Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans. Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan. Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.
Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.



Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran. Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid". Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de Futbol. Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan. Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region Castile. Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile. Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Futbol. Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap. Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub Corinthian F.C. pada tahun 1902. Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atletico Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.

Sejarah Berdirinya Real Madrid


Sumber : http://www.surgaberita.com/2012/11/sejarah-berdirinya-real-madrid-cf.html#ixzz2avDkfTqo
READMORE
 

Profil Klub Real Madrid

Real Madrid FC siapa yang tak kenal dengan klub sepak bola asal Spanyol ini, sejak dulu nama Real Madrid tak pernah tenggelam mereka adalah salah satu klub sepakbola terbaik dunia yang digawangi oleh pemain-pemain bintang disetiap masa nya dari berbagai negara. Real Madrid FC, atau El Real atau disebut juga Los Blancos merupakan salah satu klub sepak Bola Spanyol yang berhasil, berhasil meraih berbagai gelar domestik dan Internasional dalam jumlah yang banyak, ia juga merupakan salah satu klub sepak bola terfavorit.
Profil Klub Real Madrid FC | Berita Sepak Bola
El Real didirikan pada tahun 6 Maret 1902, di tahun 2013 ini Real madrid menginjak usia 111 tahun, dengan tetap eksis di liga spanyol kemudian eksis juga di Liga Champions musim ini dengan lolos ke babak 8 Besar. Madrid tetap digawangi pemain-pemain bintang, dan diasuh oleh pelatih hebat yaitu Jose Mourinho yang dengan sukses menggeser gelar Barcelona sebagai juara liga Spanyol musim lalu. Hari ini, Berita Sepak Bola akan menyajikan sekilas sejarah dan juga Profil Klub Real Madrid FC.
Nama lengkap Klub : Real Madrid FC
Tanggal berdiri : 6 Maret 1902
Julukan : – El Real
– Los Merengues
– Los Vikingos
– Los Blancos
Stadion Kebanggaan : Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol
Lokasi Stadion : Madrid, Spanyol
Kapasitas Stadion : 81.254
Presiden Klub : Florentino Pérez
Presiden Kehoramatan: Alfredo Di Stéfano
Bermain di : La Liga Spanyol
Situs Resmi : http://www.realmadrid.com/
Real Madrid FC telah berdiri pada 111 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1902 tanggal 6 Maret, ketika itu berdiri dengan nama Madrid Football Club, dan meraih gelar pertama nya pada tahun 1905 dengan mengalahkan Athletico Madrid di Final Copa Del Rey, dan klub ini adalah salah satu salah satu pendiri Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol pada tahun 1909. Nah, nama Real Madrid itu sendiri baru ada sejak diberikan izin oleh Alfonso XIII dari Spanyol menggunakan kata ‘Real’ yang berarti ‘Kerajaan’ pada klub ini, penamaan tersebut sendiri terjadi pada tahun 1920. Nah, pada tahun 1943, Santiago Bernabéu Yeste terpilih sebagai Presiden klub Real Madrid, yang saat itu juga klub ini berhasil membangun stadion Santiago Bernabeu yang sebelum nya adalah tempat bermain klub Ciudad Deportiva namun sempat rusak ketika perang dunia kedua.
Kini, Real Madrid menjadi salah satu klub terbaik Eropa dengan beberapa gelar Domestik dan Internasional yang mereka raih, sejak dulu nama-nama pemain bintang selalu memenuhi klub ini, dari berbagai negara di berbagai lini pula, juga pelatih-pelatih hebat yang melatih mereka.
READMORE
 
Rinaldo Agustan @Rinaldoagstn. Diberdayakan oleh Blogger.